[BEASISWA LPDP] Mimpi di 10 Juni



Masih terasa bagaimana perasaan kemarin, tanggal 10 Juni 2015, menjadi hari yang penting dalam hidup saya. Hari itu saya merasakan manis dari pahitnya perjuangan. It was like a dream! Bahkan sampai sekarang saya masih belum percaya. Kemarin saya dapati nama saya berada dalam daftar peserta yang lolos wawancara beasiswa LPDP. Yang artinya tahap selanjutnya tinggal mengikuti Persiapan Keberangkatan atau PK, dan kemudian melangkah ke benua biru. Benua yang selama ini menjadi impian saya. Eropa.

Tentu saja masih terasa semua jerih payah yang lalu. Namun dari situ saya lantas bersyukur, saya diberikan kesempatan berkali-kali jatuh untuk menjadi lebih baik lagi. Berusaha dan berusaha lagi. Mengenal artinya pengorbanan, keyakinan dan harapan.

Karena pengalaman pribadi inilah saya berniat untuk menuliskan beberapa tips yang perlu dilakukan dalam melamar beasiswa LPDP.

#Persiapan Administrasi
Menurut saya tahapan inilah yang memakan waktu paling lama. Saya sendiri menghabiskan waktu hampir satu tahun untuk memenuhi syarat-syarat dokumentasi. Terutama TOEFL/IELTS. Bahasa Inggris saya pas-pasan jadi saya juga jatuh bangun untuk mencapai skor yang ingin dicapai. Saran saya adalah: 
1. Banyak-banyak latihan TOEFL/IELTS di rumah dengan cara mengerjakan soal-soal. Minimal sehari 1 set soal (listening, reading, writing dan speaking). 
2. Selain latihan soal, minimal 15 menit setiap hari untuk listening. Banyak sumber seperti BBC Learning English (http://www.bbc.co.uk/learningenglish/) atau British Council Podcast (http://learnenglish.britishcouncil.org/) yang sangat membantu. Terutama membiasakan untuk aksen britishnya (IELTS).
3. Baca juga contoh jawaban essai writing yang memiliki band skor tinggi, minimal 7 keatas.
4. Ajak teman untuk latihan speaking (ini sangat membantu). Jangan malu apabila bahasa inggrisnya jelek. Tetap speak up ! karena kita akan tahu sejauh mana kemampuan speaking kita dibandingkan yang lainnya.
Kemudian untuk essay :
1. Untuk tema essay Peranku Bagi Indonesia, ceritakan saja hal-hal yang sudah pernah dilakukan yang bersifat membangun. Entah di lingkungan kerja, kampus atau masyarakat. Seperti contohnya melakukan kegiatan volunteer menjadi pengajar anak jalanan dll. Dan juga jangan lupa sertakan konstribusi kedepan yang bisa kita berikan bagi Indonesia, dalam hal ini mungkin bisa diceritakan juga cita-cita kita nantinya mau jadi apa.
2. Untuk tema essay Sukses Terbesar Dalam Hidupku, jangan hanya ceritakan pencapaian terbesar yang telah diperoleh. Tapi juga ceritakan asas kebermanfaatan bagi orang lain. Misalnya kalau pernah menjuarai perlombaan, ceritakan bahwa itu dapat memotivasi adik angkatan untuk mengikuti jejak kita.
3. Rencana Studi. Menurut saya ini poin yang sangat penting. Kita harus tahu betul seluk-beluk universitas yang kita pilih. Cantumkan juga secara jelas alasan pemilihan universitas dan manfaatnya bagi Indonesia dari jurusan yang kita pilih tersebut. Cantumkan rencana riset, bila perlu nama profesor dan research groupnya. Kurikulum, mata kuliah yang mau diambil nantinya apa saja dan juga pembiayaan. Minimal tuition feenya jg harus tahu. Sedetail mungkin tentang universitas tujuan. Rencana pasca studi juga jangan lupa disertakan.

#Persiapan LGD dan Wawancara
Pada tahap kedua atau tahap penentu ini juga butuh latihan khusus. Untuk LGD kita bisa berdiskusi dengan teman mengenai topik-topik terkini yang sedang booming. Gali pemahaman kita tentang topik-topik tersebut, supaya kita lebih familiar. Bisa melalui berita, koran online ataupun tanggapan dari orang lainUntuk saat ini beberapa topik yang bisa diangkat :
1. UU Minerba, kaitannya dengan perpanjangan kontrak freeport
2. Hukuman mati bagi pengedar narkoba
3. Kurikulum 2013
4. Relokasi bandara halim perdana kusuma
5. Pengungsi rohingnya
Untuk persiapan wawancara kita juga perlu berlatih menggunakan bahasa inggris. Terutama latihan untuk menjawab pertanyaan inti seputar study plan. Pelajari detail kata-kata yang digunakan. Apabila terlalu teknis istilahnya, jangan lupa dijelaskan maknanya secara gamblang. Contoh dari pengalaman saya, waktu itu saya menyebutkan istilah green computing, kemudian interviewer menanyakan artinya. Menurut saya tiga pertanyaan utama : rencana tesis, alasan pemilihan univ dan konstribusinya untuk Indonesia. Untuk tiga pertanyaan tersebut diusahakan sudah hapal dengan memakai bahasa inggris.Untuk pertanyaan psikolog ini yang biasanya sangat menjebak. Jika ditanya kekurangan jangan langsung menjawab kekurangan kita tapi jawab juga dengan usaha apa saja yang sudah kita lakukan untuk mengatasi kekurangan kita tersebut. Contohnya, saya pelupa, karena itu saya suka mencatat hal-hal yang saya anggap perlu. Kelebihan dan kekurangan sebisa mungkin jangan menyebutkan hal-hal yang sudah mainstream, seperti pekerja keras, rajin dll. Gali karakteristik yang lebih spesifik, misalnya, saya keibuan.

#Proses LGD dan wawancara
Ketika proses LGD jangan sampai mendominasi dan juga pasif. Jangan juga memotong pembicaraan orang lain. Disini tidak ada leader ataupun notulen. Jadi kita hanya bincang-bincang seperti ngobrol biasa. Lebih bagus lagi kalau kita bisa mempersilakan teman yang menurut kita pasif untuk mengemukakan pendapatnya. Jangan terlalu menggebu-gebu, stay calm, dan jaga juga body language kita. Terkadang karena menggebu-gebu kita sampai lupa body language, seperti kedua tangan berkacak pinggang atau terlalu banyak bergerak keatas atau seperti menunjuk-nunjuk. Lebih baik lagi, sebelum mengungkapkan pendapat, kita ucapkan terimakasih dan apresiasi terhadap teman yang sebelumnya telah mengungkapkan pendapatnya, meskipun nantinya pendapat kita berbeda. 
Untuk proses wawancara, usahakan bisa impress interviewernya dari awal, terutama ketika perkenalan diri. Tenang, dan stay focus pada inti pertanyaan. Ada saatnya ketika interviewer memotong pembicaraan kita karena mereka menganggap kita melebar dari topik pembicaraan. Selalu senyum dalam kondisi apapun. Jangan sampai terlalu terbawa suasana, misalnya kecewa, marah ataupun menangis. Karena mereka juga menilai ketahanan mental kita. Terutama pertanyaan pribadi seputar keluarga (biasanya dari psikolog). Oh iya, untuk wawancaranya sendiri biasanya dilakukan oleh 3 orang interviewer (2 profesional dan 1 psikolog). Tetap rendah hati, itu sangat dianjurkan. Karena kita sedang diinterview oleh orang yang jauh lebih berpengalaman dari kita. Minimal mereka sudah S3. Dan terakhir adalah doa. Doa dari kita sendiri, dari orang tua, keluarga maupun teman-teman. Tetap optimis dan selalu bersyukur.




Comments

Popular Posts