Belitung.. Negeri Laskar Pelangi

Di Negeri Laskar Pelangi
Bintang-gemintang lebih gemerlap
Rembulan lebih dekat
Awan-gemawan lebih rupawan

-Andrea Hirata

Diakhir januari 2014 tahun ini, tepatnya tanggal 30 Januari - 3 Februari, bersamaan dengan libur hari Imlek, saya dan beberapa teman-teman XL apprentice mengadakan liburan singkat selama 4 hari 3 malam di Belitung. Berawal dari rencana yang telah kita siapkan sebelumnya, sekitar 3 bulan lalu, berangkatlah kami semua ke negeri laskar pelangi tersebut. Sebelum film laskar pelangi menjadi film populer di akhir tahun 2008, pulau Belitung tidaklah begitu terkenal seperti pulau Bangka. Setelah film tersebut rilis, banyak para wisatawan, bahkan wisatawan asing yang berdatangan dan berlibur di pulau ini.

Ketika memasuki Belitung, dari atas pesawat yang saya tumpangi, terlihat banyak sekali danau-danau yang airnya berwarna-warni, dan juga hamparan tanah yang berwarna putih. Ternyata danau warna-warni tersebut adalah bekas tambang timah atau alkolin. Orang Belitung biasa menyebutnya Kolong Timah/ Alkolin. Selama di sana, saya pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat matahari terbit dari Kolong Timah. Subhanallah.. inilah pemandangan sunrise terindah yang pernah saya lihat. 

Sunrise dari Kolong Timah - Martapura

A killer view dari warna biru Kolong Alkolin

Tempat wisata yang populer di Belitung seperti Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, Pantai Kelayang, serta Pantai Tanjung Tinggi. Di pulau Lengkuas, disana kita serasa berada di private island. Pulau dengan daya tarik nuansa pantai yang sangat melekat, serta mercusuar pada jaman Belanda menambah eksotisnya pulau ini. Selain snorkling, kita juga dapat melihat pemandangan yang menkjubkan dari atas mercusuarnya. Tapi, harus menaiki tangga kurang lebih 19 lantai. Huuufftttt... :(. Sedangkan Pantai Tanjung Tinggi, menjadi sangat terkenal karena merupakan salah satu film site of Laskar Pelangi.

Batu-batuan raksasa di pantai Tanjung Tinggi

Salah satu pemandangan pantai di Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas dan mercusuarnya

Selain mengunjungi tempat-tempat wisata alam, kita juga mengunjungi replika SD Laskar Pelangi serta Museum Kata Andrea Hirata. Museum ini hanya berbentuk rumah biasa. Namun begitu kita masuk, akan langsung disuguhi dinding yang penuh dengan frame-frame, baik berisi foto-foto, wise word, maupun artikel-artikel internasional mengenai Andrea Hirata. Ada juga tempat wisata yang bernama Batu Mentas. Di sini wisatawan bisa menikmati gemericik air sungai yang sangat jernih, bahkan bisa pula mandi di sungai ini. Untuk mencapai Batu Mentas, kita harus melalui jalanan yang sedikit masuk ke hutan-hutan. Selama perjalanan ke Batu Mentas, saya melihat banyak sekali tumbuhan perkebunan yang jarang dilihat di Jawa. Seperti tumbuhan lada putih. Baru kali itu saya melihatnya. Ada pula buah khas Belitung yang bisa dimakan, namanya "Geberunting".

Replika SD Laskar Pelangi

Salah satu paparan poster di Museum Kata Andrea Hirata


Pulau Belitung sungguh menyajikan beraneka ragam wisata yang sangat menarik. Tak terkecuali dengan wisata kulinernya. Disana saya sempat mencicipi mie Belitung, dan rasanyapun enak. Mi dengan kuah yang terbuat dari udang. Kurang komplit rasanya apabila memakannya tanpa empek-empek. Untuk makanan yang biasa dibawa sebagai oleh-oleh, disana kebanyakan adalah olahan dari hasil laut. Seperti keripik cumi, keripik teri, abon ikan, abon telur cumi, kemplang dan juga pletek ketupat.

Tak terasa 4 hari 3 malam saya ternyata sangat cepat berlalu di Pulau ini. Masih banyak tempat wisata di pulau ini yang belum sempat saya kunjungi. Ingin sekali rasanya kembali lagi ke Pulau ini di waktu yang lain.




Comments

Popular Posts