Taping Rumah Perubahan Rhenald Kasali di TVRI
Akhir bulan Desember lalu, saya dan beberapa rekan-rekan XL
mendapat kesempatan untuk mendampingi CEO XL, Bapak Hasnul Suhaimi dalam acara
taping di TVRI untuk sebuah program tayang yang sangat menarik dan
menginspirasi, yaitu Rumah Perubahan Rhenald Kasali. Satu jam hadir dan
mendengarkan dengan seksama obrolan antara Pak Hasnul dan Pak Rhenald
memberikan inspirasi yang besar bagi saya.
Pada awal acara, Pak Rhenald memperkenalkan sebuah bukunya
yang berjudul “Cracking Zone”. Beliau menjelaskan secara singkat isi buku itu,
mengenai bagaimana kita keluar dari comfort zone kemudian merombak seluruh
tatanan yang sudah ada dan hal itu dapat membawa perubahan ke arah yang lebih
baik. Dan para pembuat perubahan tersebut disebutkan sebagai the crackers. Crackers adalah para pemecah kode-kode perubahan, mereka tidak menganut asas wait and see yang biasa dianut para profesional-konvensional, melainkan segera bertindak dan menerobos ke dalam cracking zone.Pak
Rhenald sendiri menilai bahwa Pak Hasnul merupakan seorang crackers.
Cracking Zone - Rhenald Kasali
Pak Hasnul
mampu merombak tatanan persaingan industri telekomunikasi di Indonesia serta menjadikan XL sebagai
provider yang pertama menurunkan harga dan membuat provider lain menurunkan harganya. Perubahan
tarif yang diterapkan oleh XL dinilai sangat menguntungkan masyarakat. Perang
tarif antar provider membuat masyarat Indonesia mampu menelepon rata-rata 500
menit perbulan sekarang ini. Padahal lima tahun lalu, rata-rata hanya menelepon
40 menit perbulan. Sungguh suatu peningkatan yang luar biasa.
Dari Pak Hasnul sendiri, beliau juga bercerita panjang lebar
mengenai perjalanan karirnya hingga bisa mencapai posisi sebagai CEO seperti
sekarang.Tak ada bayangan dalam benak beliau untuk menjadi seorang CEO di suatu perusahaan besar. Cita-cita awal beliau adalah untuk kembali ke kota kelahirannya dan bekerja di perusahaan Semen Padang setamat perguruan tinggi.
Beliau juga mengatakan, bahwa secara fisik, dirinya
jauh dari perawakan seorang pemimpin, yang notabene berbadan besar dan tinggi.
Beliau menyadari bahwa dirinya berperawakan kecil. Namun, suatu saat beliau
mendapat sebuah motivasi besar untuk menjadi seorang pemimpin ketika temannya, seorang warga asing mengatakan kepada beliau, bahwa orang asia itu tidak perlu merasa minder hanya karena berbadan kecil. Dari situlah Pak Hasnul lantas memantapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin. Dalam acara ini, juga disebutkan buku Pak Hasnul yang berjudul Everyone Can Lead. Buku tersebut memotivasi kita, bahwa pada dasarnya siapapun dapat menjadi pemimpin, tentu saja asal dia sehat jasmani dan rohani.
Everyone Can Lead - Hasnul Suhaimi
Perbincangan di acara tersebut kembali memotivasi saya untuk tidak hanya bersenang-senang dan berleha leha bila sudah mendapat suatu kepuasan. Tapi bagaimana saya untuk mencoba suatu hal baru yang tentunya dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Bersama Pak Rhenald, Pak Hasnul, dan Mbak Intan (MC) setelah acara
Bergaya di studio bersama teman.. hehehee.. :-p
Comments